Data Turnover Karyawan Pt
Ketidakstabilan dan Kecemasan Karyawan yang Tersisa
Karyawan yang tersisa mungkin merasa tidak pasti tentang masa depan perusahaan dan karier mereka. Ketidakstabilan dan stres di tempat kerja dapat mempengaruhi produktivitas, kesejahteraan, dan kebahagiaan karyawan yang masih bertahan.
Jelaskan Mengenai Jenjang Karier
Banyak karyawan yang mencari kesempatan untuk berkembang dan maju dalam karier mereka. Jelaskan jalur karier yang tersedia di tempat kerjamu dan berikan kesempatan promosi yang jelas kepada mereka.
Karyawan akan merasa termotivasi untuk berkontribusi dalam jangka panjang dengan menawarkan jenjang karier yang jelas.
Budaya dan Lingkungan Kerja yang Toxic
Budaya dan lingkungan kerja yang tidak sehat (termasuk rekan kerja toxic) dapat menyebabkan peningkatan turnover karyawan. Lingkungan yang tidak mendukung, kurangnya komunikasi yang efektif, konflik antar rekan kerja, serta kurangnya pengakuan dan apresiasi terhadap kontribusi karyawan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan keengganan untuk bertahan. Akibatnya, karyawan cenderung mencari kesempatan di tempat kerja lain yang menawarkan suasana yang lebih positif dan mendukung.
Cara Mengatasi Turnover Karyawan
Lantas, bagaimana cara mengatasi turnover karyawan yang bisa diterapkan dalam bisnis ritel dan FnB? Kamu bisa mengikuti delapan strategi di bawah ini!
Berapa persen turnover yang baik?
Menurut perusahaan konsultan terkemuka Gallup, turnover rate karyawan sebaiknya tidak melebihi 10% dalam setahun. Namun, persentase ideal bisa berbeda antara satu industri dengan industri lain dan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Secara umum, industri dengan turnover karyawan yang tinggi adalah industri teknologi, jasa, dan ritel. Industri dengan turnover karyawan yang rendah adalah industri manufaktur, kesehatan, dan keuangan.
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti ukuran perusahaan, lokasi perusahaan, dan budaya perusahaan, dalam menentukan persentase turnover yang baik.
© 2018-2024, PT Clockster HRIS Indonesia
Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis tidak terbatas pada menghasilkan produk yang menarik dan berkualitas. Kamu juga harus berupaya mengurangi tingginya angka turnover karyawan yang biasa terjadi dalam industri ritel dan Food and Beverages (F&B). Lantas, bagaimana cara mengatasi turnover karyawan agar kamu bisa mempunyai staf yang loyal dalam bisnismu?
Simak artikel ini untuk memahami tentang turnover karyawan, dampaknya bagi kelangsungan bisnis dan strategi terbaik dalam mengatasinya!
Reputasi Perusahaan
Turnover yang tinggi dapat merusak reputasi perusahaan. Calon pelamar pekerjaan potensial dan mitra bisnis mungkin melihat tingkat turnover sebagai tanda ketidakstabilan dan kurangnya kepuasan karyawan, yang bisa merugikan citra perusahaan di mata publik.
Mengatasi masalah turnover yang tinggi membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan strategi retensi karyawan, pengembangan budaya kerja positif, dan perhatian terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan. Dengan mengatasi masalah turnover, perusahaan dapat membangun tim yang stabil, produktif, dan berkomitmen untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: Inilah 7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan
Mengurangi Produktivitas
Ketenangan tim adalah kunci untuk produktivitas yang stabil. Pergantian karyawan yang terus-menerus menciptakan kekacauan dan menurunkan efisiensi. Karyawan baru memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan tugas-tugas pekerjaan, mengakibatkan penurunan produktivitas selama periode adaptasi.
Dampak Turnover karyawan bagi Perusahaan
Turnover karyawan yang tinggi, yaitu tingkat pergantian karyawan yang sering atau cepat, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada sebuah perusahaan. Beberapa dampak ini termasuk:
Perhitungan Tingkat Turnover Bulanan
Berbeda dengan perhitungan tahunan, perhitungan bulanan adalah perhitungan perbandingan biasa. Perbandingan antara jumlah karyawan keluar dengan jumlah karyawan pada periode perhitungan. Rumusnya sebagai berikut:
Misalnya, Anda memiliki karyawan keluar sebanyak 5 orang dan jumlah rata-rata karyawan Anda sebanyak 100 orang pada periode perhitungan turnover. Sehingga tingkat turnover karyawan Anda pada periode itu sebesar 5%.
Turnover rate yang tinggi memang bisa membahayakan. Oleh karena itu, perlu peran dari semua orang termasuk perusahaan itu sendiri untuk membangun lingkungan dan budaya kerja yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan karyawan.
Sempat disinggung bahwa salah satu cara mencegah adanya turnover karyawan yang tinggi adalah menggunakan teknologi untuk melakukan engagement pada karyawan. Salah satunya adalah menggunakan aplikasi HRD.
Mekari Talenta sebagai software HR dan sistem HRD berbasis cloud terbaik yang telah dipercaya oleh banyak perusahaan di Indonesia mampu memenuhi tiap kebutuhan perusahaan dalam mengelola karyawan termasuk mengelola cuti secara praktis dan otomatis dengan aplikasi cuti online dan membuat jadwal kerja secara otomatis dalam fitur aplikasi pembuat jadwal shift.
Misalnya perhitungan payroll dengan berbagai elemen gaji, absensi online, rekapitulasi data karyawan dan juga hal-hal administrasi lainnya. Cari tahu selengkapnya software HRD dan software absensi karyawan online melalui website Mekari Talenta dan dapatkan demo gratis selama 2 bulan! Jangan lupa juga untuk coba aplikasi attendance management download di Mekari Talenta di bawah ini.
Pergantian karyawan dari waktu ke waktu di sebuah perusahaan adalah hal yang wajar. Namun, jika ini terjadi terus menerus, ini menandakan ada yang salah dengan perusahaan. Baik itu kesalahan dalam proses rekrutmen atau karena kesalahan pengaturan tugas yang membuat karyawan merasa terbebani karena overwork.
Jika tingkat turnover karyawan terlalu tinggi dan tidak bisa dikendalikan, perusahaan akan mengalami dampak negatif yang merugikan. Hal ini dapat meningkatkan biaya rekrutmen, menurunkan produktivitas karena kehilangan pengalaman dan pengetahuan, serta merusak budaya kerja.
Apa pula yang menyebabkan tingkat turnover di sebuah perusahaan menjadi tinggi? Strategi apa yang bisa dilakukan untuk menguranginya? Mari kita bahas secara lengkap dalam artikel ini!
Bangun Budaya Kerja yang Positif
Budaya kerja yang positif adalah salah satu faktor kunci dalam mempertahankan karyawan. Ciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan saling mendukung.
Perhatikan komunikasi yang efektif, apresiasi, dan pengakuan terhadap kontribusi karyawan. Karyawan akan merasa dihargai dan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tempat kerja mereka.